KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu melimpahkan karunia-Nya kepada kita
semua. Sehingga saya dapat menyusun makalah bakteri yang berjudul “Escherichia
coli” dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun dalam rangka
menunjang nilai.Dengan membaca makalah ini secara seksama diharapkan pembaca mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.
. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya pembaca pada umumnya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna yang tentu masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu saran
atau kritik yang membangun dari berbagai pihak akan kami terima dengan senang
hati demi penyempurnaannya.
Kediri, 17 Oktober 2013
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya jika kita mendengar
kata bakteri, yang langsung terbayang adalah makhluk amat kecil yang berbahaya
karena menyebabkan berbagai penyakit. Bakteri Escherichia coli adalah
salah jenis bakteri yang sering dibicarakan. Cukup banyak masyarakat yang tahu E.
coli namun hanya sebatas bakteri ini adalah penyebab infeksi saluran
pencernaan. Namun banyak sebenarnya yang patut diketahui dari bakteri ini.
Escherichia coli
E. coli merupakan
bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5
micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini
termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat.
Kita mungkin banyak yang tidak tahu
jika di usus besar manusia terkandung sejumlah E. coli yang berfungsi
membusukkan sisa-sisa makanan. Dari sekian ratus strain E. coli yang
teridentifikasi, hanya sebagian kecil bersifat pathogen, misalnya strain
O157:H7. Bakteri yang namanya berasal dari sang penemu Theodor Escherich yang
menemukannya di tahun 1885 ini merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu
tulang punggung dunia bioteknologi. Hampir semua rekayasa genetika di dunia
bioteknologi selalu melibatkan E. coli akibat genetikanya yang sederhana
dan mudah untuk direkayasa. Riset di E. coli menjadi model untuk
aplikasi ke bakteri jenis lainnya. Bakteri ini juga merupakan media cloning
yang paling sering dipakai. Teknik recombinant DNA tidak akan ada tanpa bantuan
bakteri ini.
Banyak industri kimia
mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. coli. Misalnya
dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3
propanediol, lactate). Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa
dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa
guna menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan. Jika mengingat
besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka
tidak bisa dipungkiri juga betapa besar manfaat E. coli bagi kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk membatasi permasalahan yang
akan dibahas, disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi dan morfologi dari E.coli
2. Manfaat , bahaya dan patogenitas dari E.coli
3. Pengobatan infeksi oleh E.coli
4. Resisten dari bakteri E.coli
5. Pemeriksaan Laboratorium pada bakteri E.coli
6.Sifat Biologis dari E.coliC. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi dari bakteri E.coli
2. Untuk memahami lebih lanjut manfaat , bahaya dan patogenitas E.coli
3. Untuk mengetahui pengobatan apa yang di lakukan untuk infeksi E.coli
4. Untuk mengetahui resisten dari bakteri E.coli
5. Mengidentifikasi perbedaan E.coli dengan cara penanaman pada media dan uji biokimia
6.Untuk mengetahui sifat-sifat biologis dari bakteri E.coli
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi,
morfologi Escherichia coli
E. coli adalah bakteri Gram
negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal
di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen,
yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik,
E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik .
Klasifikasi Ilmiah Escherichia coli
Domain :
Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
Order
: Enterobacteriales
Family
: Enterobacteriaceae
Genus
: Eschericha
Spesies
: Escherichia coli
Morfologi Escherichia coli
Escherichia coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak ditemukan
pada saluran pencernaan manusia sebagai flora normal. Morfologi bakteri ini
adalah kuman berbentuk batang pendek (coccobasil), gram negatif, ukuran 0,4 –
0,7 µm x 1-3 µm, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai
kapsul.
B. Manfaat , bahaya dan patogenitas E.coli
Manfaat
Bakteri E.
Coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan pertumbuhan
bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk pembusukan
sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E. Coli adalah
membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makan. Vitamin K
berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan seperti pada
luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya, E .Coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa
zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik
yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini
menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O,
energi, dan mineral. Di dalam lingkungan,bakteri pembusuk ini berfungsi
sebagaipengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Ganiswarna, 1995). E. coli
menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau
berada di luar usus. E. colimenghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa
kasus diare. E. coli berasosiasi dengan entero
patogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel Manifestasi klinik infeksi
oleh E. coli bergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat dibedakan dengan
gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain
Bahaya
Dalam jumlah yang berlebihan bakteri
E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri ini menjalar ke
sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran kencing,
jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan
infeksi saluran kemih/kencing [ISK], umumnya terjadi pada perilaku sek yang salah
[anal sek] juga resiko tinggi bagi wanita karena posisi anus dan saluran
kencingnya cukup dekat sehingga kemungkinan bakteri menyebrang cukup besar
tepatnya ketika membersihkan anus setelah BAB [Buang Air Besar] untuk itu
arahkan air juga tangan ke arah belakang saat membersihkan anus jangan ke depan
agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.
Patogenitas
Penyakit yang disebabkan oleh E.
Coli yaitu :
1.Infeksi saluran kemih
E.
coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90 % wanita muda.
Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing,disuria, hematuria, dan
piuria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.
2. Diare
E. Coli yang menyebabkan diare banyak
ditemukan di seluruh dunia. E. coli
diklasifikasikan oleh ciri khas
sifat-sifat virulensinya, dan setiap kelompok menimbulkan penyakit melalui
mekanisme yang berbeda. Ada lima kelompok galur
E. coli yang patogen, yaitu :
·
E. Coli Enteropatogenik (EPEC)
EPEC
penyebab penting diare pada bayi,khususnya di negara berkembang. EPEC
sebelumnya dikaitkan dengan wabah diare pada anak-anak di negara maju. EPEC
melekatpada sel mukosa usus kecil.
·
E. coliEnterotoksigenik (ETEC)
ETEC penyebab yang sering dari“diare
wisatawan” dan penyebab diare pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi
ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel
usus kecil.
·
E. coliEnteroinvasif (EIEC)
EIEC menimbulkan penyakit yangsangat
mirip dengan shigella s. Penyakit yang paling sering pada anak-anak di negara
berkembang dan
para wisatawan yang menuju negara
tersebut. Galur EIEC bersifat non-laktosa atau melakukan fermentasi laktosa
dengan lambat serta bersifat tidak dapat bergerak.EIEC menimbulkan penyakit
melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus.
·
.E. coli Enterohemoragik (EHEK)
EHEK menghasilkan verotoksin,
dinamai sesuai efek sitotoksisnya pada sel Vero, suatu ginjal dari monyet hijau
Afrika.
·
E. Coli Enteroagregatif (EAEC)
EAEC menyebabkan diare akut dan
kronik pada masyarakat di negara berkembang.
3. Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak
mencukupi, E. coli dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.
4. Meningitis
E. Coli dan Streptokokus adalah
penyebab utama meningitis pada bayi.
E. coli merupakan penyebab pada sekitar
40% kasus meningitis neonatal
C. Pengobatan
Infeksi oleh E. coli
E. coli dapat diobati menggunakan sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan aminoglikosida.Aminoglikosida kurang baik
diserap oleh gastrointestinal, dan mempunyai efek beracun pada ginjal. Jenis
antibiotik yang
paling sering digunakan adalah
ampisilin.
Ampisilin adalah asam organik yang
terdiri dari satu inti siklik dengan satu rantai samping. Inti siklik terdiri
dari cincin tiazolidin dan cincin betalaktam, sedangkan rantai sampingnya
merupakan gugus amino bebas yang mengikat satu atom H
Ampisilin memiliki spektrum kerja
yang luas terhadap bakteri Gram negatif, misalnya
E. coli, H. Influenzae, Salmonella,
dan beberapa genus Proteus
. Namun ampisilin tidak aktif
terhadap Pseudomonas, Klebsiella, dan Enterococci
Ampisilin banyak digunakan untuk
mengatasi berbagai infeksi saluran pernafasan, saluran cerna dan saluran kemih
D.Resistensi dari bakteri E.coli
E. Coli mati pada pemanasan pada
suhu 600C, selama 30menit, tetapi ada juga yang resisten. Dalam media pada suhu
kamar, kuman dapat bertahan selama 1 minggu. Beberapa strain E. Coli dapat
bertahan hibup dalam es selama 6 bulan. Dan peka terhadap desinfektan dan
kepekaanya sama dengan streptococcus dan staphylococcus.
1) Struktur
Antigen
Mudah berubah menurut perubahan
koloni
Ada 3 macam antigen :
A. Antigen –O yang bersifat tahan
panas atau terstabil
B. Antigen –H yang bersifat tidak
tahan panas atau termolabil dan rusak pada suhu 100 0C.
C. Antigen –K atau envelop antigen
E.
Pemeriksaan laboratorium
A. Media Pemupuk
Spesimen ditanam pada media Escherichia coli broth,
dimana media tersebut meningkatkan Escherichia coli. Setelah Diinkubasi 18 – 24
jam, ditanam pada media differensial dan selektif
B. Media Differential dan Selektif
Blood Agar Plate : Koloni sedang, abu – abu, smooth,
keeping, haemolytis atau anhaemolytis
Mac Conkey : Koloni sedang, merah bata atau merah
tua, metallic, smooth, keeping atau sedikit cembung
EMB Agar : Koloni sedang, smooth, keeping kehijau –
hijauan, metalic
Endo Agar : Koloni besar, bulat, smooth, mera –
merah tua, metalic
Keterangan : (a) Koloni e-coli pada media BAP (b)
Koloni pada media EMBA (c) Koloni pada media Mac Conkey (d) Koloni pada media
Endo
Biokimia Reaksi
Media yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1
% laktosa. Ferri sulfat untuk mendeteksi produksi H2S, protein dan indicator
phenol red. Salmonella bersifat alkali acid, alkali terbentuk karena adanya
proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali
dengan adanya phenol red maka terbentuk warna merah, Escherichia coli
memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang bersifat asam sehingga
terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan menghasilkan gas. (Gani
A.2003)
Citrate
Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber
karbon akan menghasilkan natrium karbonat yang bersifat alkali, dengan adanya
indicator brom thymol blur menyebabkan terjadinya warna biru. Pada Escherichia
coli tidak memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya
negatif. (Gani A.2003)
Urea
Bakteri tertentu menghidrolisis urea dan membentuk
ammonia dengan terbentuknya warna merah karena adanya indicator phenol red,
Escherichia coli pada media urea memberikan hasil negatif karena Escherichia
coli tidak menghidrolisis urea dan tidak membentuk ammonia. (Gani A.2003)
Metil Red
Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari
beberapa bakteri yang memproduksi asam sebagai hasil fermentasi dari glukosa
dalam media ini, yang dapat ditunjukkan dengan penambahan indicator metal red.
Escherichia coli memproduksi asam kuat sehingga pada penambahan larutan metal
red akan terbentuk warna merah. (Gani A.2003)
Voges proskauer
Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl methyl
carbinol dari fermentasi glukosa yang data diketahui dengan penambahan larutan
voges proskauer, Escherichia coli tidak memproduksi acetyl metal carbinol
sehingga penanaman pada media ini memberikan hasil negatif. (Gani A.2003)
Fermentasi karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri
memfermentasikan jenis karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka terlihat warna
kuning karena perubahan pH menjadi asam. Escherichia coli memfermantsi glukosa
menjadi asam dan gas, memfermentasi laktosa, sukrosa, maltosa dan mannitol
dengan atau tanpa gas. Tetapi ada beberapa spesies Escherichia coli tidak
memfermantasi laktosa dan sukrosa. (Gani A.2003)
F. Sifat- Sifat
Biologis
Escherichia coli tidak dapat
memproduksi H2S, tetapi dapat membentuk gas dari glukosa, menghasilkan tes
positif terhadap indol, dan memfermentasikan laktosa. Bakteri ini dapat tumbuh
baik pada suhu antara 80 C- 460 C, dengan suhu optimum dibawah temperature 370
C. Bakteri ini berada dibawah temperature minimum atau sedikit diatas temperature
maksimum tidak segera mati, melainkan berada dalam keadaan dormancy, disamping
itu Escherichia coli dapat tumbuh pada ph optimum berkisar 7,2-7,6 (
Dwidjoseputro D. 1998; Gani A. 2003)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
E.coli adalah bakteri yang berbentuk batang gram
negative hidup pada saluran pencernaan usus, baik pada manusia maupun hewan .
Escherichia coli yang mencemari bahan makanan berasal dari tinja manusia,
sehingga keberadaannya pada bahan akanan atau ikan segar menunjukkan adanya
ancaman kesehatan pada konsumen (manusia), sebab dapat diartikan bahwa bahan
makanan telah tercemar oleh tinja manusia. Oleh karena itu maka, Escherichia
coli dipakai sebagai indikator cemaran yang berbahaya bagi manusia dan hewan
Saran
Saran saya adalah didalam prakrtikum harus tertib dan apabila praktek mahasiswa diharuskan memakai handscun dan masker, apalagi bila saat sedang mengidentifikasi sampel yang dicurigai banyak mengandung bakteri. Selain alat-alat yang digunakan dan tempat dilakukannya identifikasi bakteri, harus dalam keadaan steril dan bersih.
Saran saya adalah didalam prakrtikum harus tertib dan apabila praktek mahasiswa diharuskan memakai handscun dan masker, apalagi bila saat sedang mengidentifikasi sampel yang dicurigai banyak mengandung bakteri. Selain alat-alat yang digunakan dan tempat dilakukannya identifikasi bakteri, harus dalam keadaan steril dan bersih.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2007, Ecsherichia
Coli, http://www.wikipedia.com, diakses
17 Oktober 2013
Pelczar, 1988, Dasar
– Dasar Mikrobiologi, 809 – 812, UI Press, Jakarta.
www.Geogle.com
Escherchia Coli
Buku
prosedur bakteriologi
http://asmil-artihidup.blogspot.com/2011/03/bakteriologi-ii-teori-jurusan-analis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar